NAMA PRODUK : EKSTRAK KULIT MANGGIS
HARGA : Rp.85.000.,
ISI : 100 KAPSUL
KEMASAN : BOTOL
NEGARA ASAL : INDONESIA
EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia Mangostana Ekstrak) Secara tradisional digunakan untuk membantu mengobati tekanan darah tinggi, sariawan, kanker serta meningkatkan kekebalan tubuh, memelihara kesehatan kulit dan tubuh.
Isi: 100 Kapsul @500 mg
Komposisi: Garcinia Mangostana Ekstrak 100%
Kulit buah manggis sendiri telah dikenal
memiliki beragam manfaat bagi kesehatan tubuh diantaranya meningkatkan
kekebalan tubuh, menurunkan darah tinggi, mengatasi radikal bebas, dan
menurunkan kolesterol serta membantu mengobati kanker .
Xanthone, antioksidan
pada kulit dan buah manggis, Xanthone adalah senyawa polifenol aktif
yang terdapat pada beberapa tanaman tropis tertentu. Xanthone di kenal
sebagai super antioksidan (powerful antioxidant) yang 100 kali lebih
kuat dari vitamin A, C & E yang berfungsi sebagai anti penuaan,
meningkatkan sistem imunitas, menetralkan radikal bebas, anti kanker,
anti inflamasi, anti mikroba, menurunkan kolesterol dan lain-lain, di
mana khasiatnya masih banyak yang belum ditemukan sehingga membutuhkan penelitian yang lebih lanjut.
Xanthone yang terdapat pada kulit dan
buah manggis merupakan antioksidan yang paling baik dibandingkan dengan
antioksidan yang lainnya. Xanthone saat ini di gunakan untuk mengobati
berbagai penyakit termasuk untuk meningkatkan sistem imunitas dan untuk
meringankan penyakit-penyakit yang menyertai HIV – AIDS
Khasiat dan Kegunaan:
- Meningkatan energi
- Mengurangi berat badan
- Menghilangkan rasa sakit
- Mencegah Penyakit jantung
- Melawan Radikal bebas
- Mengurangi tekanan darah tinggi
- Memelihara Pencernaan
- Menjaga saluran kencing
- Mengatasi gangguan pernafasan
- Menyembuhkan asma
- Mengobati dan mencegah diabetes
- Menyembuhkan dan mencegah kanker
- Menurunkan kolesterol
- Mengatasi batu ginjal
- Mencegah gangguan penglihatan
Mengenal Berbagai Khasiat Kulit Buah Manggis
Manggis merupakan salah satu buah eksotik
daerah tropis. Tanaman manggis berasal dari hutan Indonesia dan
Malaysia, lalu menyebar ke berbagai belahan dunia seperti Amerika
Tengah, Sri Lanka, Malagasi, Karibia, Hawaii, dan Australia Utara.
Buah manggis mendapat julukan “ratunya buah tropis” (queen of tropical fruits)
karena memiliki rasa yang khas menyegarkan dan penampilannya menarik.
Bahkan, ada yang menyebutnya sebagai buah kejujuran, lambang kebaikan
atau kebajikan, dan mendatangkan keberuntungan, sehingga di beberapa
negara dijadikan sebagai buah utama untuk sesaji.
Kandungan yang terdapat dalam daging buah
manggis antara lain gula sakarosa, dekstrosa, dan levulosa. Dalam
takaran tiap 100 gram sajian buah manggis terdiri dari 79,2 gram air,
0,5 gram protein, 19,8 gram karbohidrat, 0,3 gram serat, 11 mg kalsium,
17 mg fosfor, 0,9 mg besi, 14 IU vitamin A, 66 mg vitamin C, 0,09 mg
vitamin B1 (Thiamin), 0,06 mg vitamin B2 (riboflavin), dan 0,1 mg
vitamin B5 (niasin).
Di balik keeksotikannya, manggis
menyimpan berbagai manfaat yang luar biasa bagi kesehatan atau biasa
disebut sebagai pangan fungsional (functional food). Di beberapa negara,
sudah sejak lama manggis dijadikan sebagai obat dan bahan terapi,
terutama bagian kulitnya. Pada masyarakat tradisional, daging buah biasa
di gunakan untuk radang amandel, sariawan, disentri, wasir, luka atau
borok karena kemampuan antiinflamasi atau anti peradangan.
Kulit buah manggis (kulit buah manggis)
dikategorikan sebagai limbah. kulit buah manggis mengandung air 62,05%,
abu 1,01%, lemak 0,63%, protein 0,71%, total gula 1,17%, dan karbohidrat
35,61%.
Berbagai hasil penelitian menunjukkan
kulit buah manggis kaya akan antioksidan, terutama antosianin, xanthone,
tanin, dan asam fenolat. Radikal bebas (atom atau kelompok atom yang
dalam keadaan bebas alias tidak terikat dengan gugus lain) dapat
menangkap molekul hydrogen, asam lemak, logam berat yang pada akhirnya
memicu beragamnya penyakit degeneratif.
Xanthone
Antioksidan yang unik dengan kadar tinggi
pada kulit buah manggis adalah senyawa xanthone. Turunan senyawa
xanthone yang sudah diidentifikasi ada 14 jenis, dan senyawa yang paling
banyak pada kulit buah manggis adalah alfa-mangostin.
Berbagai penelitian menunjukkan, senyawa
xanthone memiliki sifat sebagai antidiabetes, antikanker, anti
peradangan, hepatoprotektif, meningkatkan kekebalan tubuh, aromatase
inhibitor, antibakteri, antifungi, antiplasmodial, dan aktivitas
sitotoksik. Senyawa alfa-mangostin sebagai turunan xanthone memiliki
kemampuan dalam menekan pembentukan senyawa karsinogen pada kolon.
Xanthone juga bermanfaat mencegah
pertumbuhan sel kanker dan tumor. Kemampuan antioksidannya bahkan
melebihi vitamin C dan E yang selama ini dikenal sebagai antioksidan
yang paling efektif. Kandungan alpha-mangostin dan gamma-maostin pada
buah manggis juga bersifat sebagai antibakteri. Alpha-magodtin juga
diketahui mempunyai efektivitas yang sama baiknya dengan antibiotika
yang berada di pasaran seperti amphicillin dan minocycline.
Penelitian xanthone telah dimulai sejak
tahun 1970 dan hingga kini telah ditemukan lebih dari 40 jenis xanthone,
di antaranya adalah alpha-mangostin dan gamma mangostin yang dipercaya
memiliki kemampuan mencegah berbagai penyakit. Kedua jenis xanthone
tersebut dapat membantu menghentikan inflamasi (radang) dengan cara
menghambat produksi enzim COX-2 yang menyebabkan inflamasi.
Penelitian lain menunjukkan bahwa
gamma-mangostin mempunyai efek anti radang lebih baik daripada obat
antiinflamasi lain yang dijual di pasaran. Xanthone jenis ini dapat
menghindarkan berbagai penyakit yang disebabkan peradangan, seperti
artritis dan alzheimer (merupakan salah satu penyakit disfungsi otak).
Antosianin
Antosianin adalah kelompok pigmen yang
berwarna merah sampai biru yang terdapat pada tanaman. Pigmen ini banyak
ditemukan pada buah-buahan, sayuran, dan bunga seperti anggur,
stroberi, rasberi, ceri, apel, bunga mawar, dan bunga sepatu. Pigmen
antosianin tergolong ke dalam turunan benzopiran.
Seluruh senyawa antosianin merupakan
turunan dari kation flavium. Dua puluh jenis senyawa antosianin telah
ditemukan, tetapi hanya enam yang berperan penting dalam bahan pangan,
yaitu pelargonidin, sianidin, delfinidin, peonidin, petunidin, dan
malvidin. Senyawa-senyawa lainnya sangat jarang ditemukan. Senyawa
antosianin memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan berperan cukup
penting dalam mencegah penyakit neuronal, kardiovaskuler, kanker, dan
diabetes.
Tanin
Tanin mempunyai rasa sepat dan dapat
digunakan dalam menyamak kulit. Tanin terdiri atas berbagai asam
fenolat. Beberapa senyawa tanin mempunyai aktivitas antioksidan,
menghambat pertumbuhan tumor, dan menghambat enzim seperti reverse
transkriptase dan DNA topoisomerase, antidiare, hemostatik, dan
antihemoroid.
Selain menyebabkan rasa pahit dan sepat,
tanin mampu membentuk kompleks kuat dengan protein sehingga menghambat
proses absorpsi protein dalam pencernaan, atau bersifat antinutrisi.
Karena itu, kadar tanin dalam produk pangan perlu dikurangi sampai kadar
aman dan baik untuk pencernaan.
Potensi khasiat lain
Selain kaya akan antioksidan, banyak lagi potensi khasiat dari kulit buah manggis ini, antara lain:
Anti mikroba
Kulit buah manggis diketahui mempunyai
daya antimikroba terhadap beberapa jenis bakteri, salah satunya
Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotik metisilin.
Hasilnya menunjukkan bahwa satu isolate aktif alfamangostin yang
merupakan salah satu derivat xanton, menghambat pertumbuhan bakteri
tersebut dengan MIC sebesar 1,57-12,5 µg/mL.
Anti inflamasi
Penelitian antiinflamasi dari kulit
manggis dilakukan dengan menggunakan mangostin dari ekstrak etanol 40
persen mempunyai aktivitas penghambatan yang kuat terhadap pelepasan
histamin dan sinteisis prostaglandin E2 sebagai mediator inflamasi.
Ekstrak etanol kulit buah manggis mempunyai efek meredam radikal bebas
yang kuat.
Anti kanker
Selain sebagai anti antioksidan, khasiat
xanthone juga sebagai anti kanker. Ekstrak kulit manggis bersifat
antiproliferasi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, selain itu
ekstrak kulit manggis juga bersifat apoptosis, penghancur sel kanker.
Lain-lain
Xanthone dalam kulit manggis juga ampuh
mengatasi penyakit Tuberculosis (TBC), asma, leukimia serta sebagai
antiinflamasi dan antidiare. Selain antikanker dan antioksidan, xanthone
juga mujarab untuk mengatasi jantung koroner dan meningkatkan daya
tahan tubuh terutama bagi pengidap HIV/AIDS.
Hasil penelitian menunjukkan ekstrak
kulit manggis mempunyai aktifitas melawan sel kanker payudara, lever dan
leukimia. Juga bisa digunakan sebagai antiihistamin, antiinflamasi,
menekan sistem saraf pusat, dan penurunan tekanan darah tinggi.
Pemanfaatan Kulit Buah Manggis
Di beberapa negara Asia dan Afrika, buah
manggis, terutama kulitnya, banyak digunakan sebagai obat tradisional
untuk diare, disentri, dan infeksi. Hasil penelitian terbaru di Jepang
menunjukkan, ekstrak kulit buah manggis yang mengandung lebih dari 90%
xanthone (campuran alfa-mangostin 80-90% dan gama-mangostin 5-10%) mampu
berperan dalam mengobati kanker dan direkomendasikan sebagai pendamping
dalam pengobatan kanker (cancer therapeutic). Kulit buah manggis juga telah dimanfaatkan untuk menyamak kulit, sebagai zat pewarna, pengawet, dan insektisida.
Pemanfaatan manggis, terutama kulit buah
manggis untuk konsumsi (produk pangan atau pengobatan) harus dilakukan
secara hati-hati. kulit buah manggis mengandung kadar resin, tanin,
serat kasar, dan komponen lainnya yang tidak dapat dicerna tubuh pada
kadar tinggi. Beberapa kasus dapat muncul akibat mengonsumsi kulit buah
manggis dalam bentuk tepung tanpa perlakuan yang baik, seperti gangguan
pada ginjal dan usus serta beberapa organ tubuh lainnya.
ATURAN PAKAI
Kesehatan dan Stamina : 3 x1 kapsul/hari
Penyakit Ringan : 3 x 2 kapsul/hari
penyakit Kronis : 3 x 3 kapsul/hari
Sebaiknya digunakan / diminum setelah makan dan jangan lupa berdo’ a
DIKELUARKAN OLEH : ASH-SHIHHAH HERBAL
Dinkes RI Izin IKOT No. 442/1007-Kes/V/10
BANDUNG - JAWA BARAT
DIPOSTKAN OLEH
NAJWA HERBAL LHOKSEUMAWE
NANGGROE ACEH DARUSSALAM
No comments:
Post a Comment